Memiliki berat badan berlebihan hingga obesitas tentu saja berbahaya bagi kesehatan. Namun, saat berat badan ada di bawah normal (underweight) bukan berarti berat Anda tergolong sehat.
Sebagian orang yang memiliki berat badan di bawah normal terlihat lelah dan lebih mudah sakit karena tubuh tidak mendapat nutrisi yang cukup. Ketahui apa saja risiko kesehatan bila memiliki berat badan di bawah rentang normal.
Kapan Disebut Memiliki Berat Badan di Bawah Normal
Indeks massa tubuh (BMI/IMT) adalah suatu ukuran yang digunakan dengan menghitung berat dan tinggi badan Anda. Ukuran ini digunakan untuk menilai status berat badan orang dewasa terkait dengan kesehatannya. Dengan menggunakan perhitungan ini bisa diketahui apakah berat badan Anda normal, berlebihan, obesitas atau rendah.
IMT dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat tinggi badan (dalam meter). Klasifikasi berat badan menurut hasil perhitungan IMT di antaranya:
- Di bawah 18,5 kg/m2 - berat badan di bawah normal atau malnutrisi
- 18,5 - 24,9 kg/m2 - berat badan ideal
- 25 - 29,9 kg/m2 - berat badan berlebih
- 30 atau lebih kg/m2 - obesitas
Baca Juga: Tips Menurunkan Berat Badan untuk Penderita PCOS
Tanda-Tanda Berat Badan di Bawah Normal
Selain memiliki indeks massa tubuh di bawah 18,5 kg/m2, ada beberapa hal yang bisa Anda alami karena memiliki berat badan di bawah normal, di antaranya:
- Mudah merasa lelah
- Bisa memiliki tekanan darah atau gula darah yang rendah
- Mudah merasa pusing, mual dan kedinginan
- Kesulitan tidur
- Sering mengalami kram otot
- Mudah sakit
Risiko Kesehatan bila Memiliki Berat Badan di Bawah Normal
Ada beberapa risiko kesehatan yang mengancam bila memiliki berat badan di bawah normal, di antaranya:
Kekurangan vitamin
Kekurangan berat badan yang signifikan bisa menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi seperti vitamin dan mineral. Penting untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat dengan cara yang tepat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan tidak hanya kalori, protein, lemak, namun juga vitamin dan mineral Anda.
Osteoporosis
Osteoporosis atau pengeroposan tulang bisa melemahkan tulang dan membuat tulang lebih rentan terhadap terjadinya patah tulang. Salah satu penyebab osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium dan vitamin D untuk menjaga massa tulang yang sehat. Kekurangan vitamin D menjadi salah satu kondisi yang banyak dialami individu dengan underweight.
Baca Juga: Berat Badan Naik Setelah Menikah Tanda Bahagia?
Menurunnya fungsi imun tubuh
Sistem kekebalan tubuh membantu melawan infeksi dan penyakit. Untuk bisa mendapatkan sistem kekebalan tubuh dan respons tubuh yang baik, maka Anda perlu mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang seimbang. Berat badan yang berada di bawah rentang normal menjadi salah satu faktor risiko menurunnya kekebalan tubuh. Hal ini bisa terjadi karena nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk mendukung fungsi imun tubuh tidak banyak tersedia. Anda bisa lebih mudah terinfeksi penyakit.
Penurunan kesuburan
Indeks massa tubuh di bawah 18,5 bisa mengurangi kesuburan dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Walaupun tidak pasti menyebabkan masalah kesuburan, berat badan yang kurang bila dibandingkan dengan wanita dalam rentang berat yang sehat bisa mengalami masalah ovulasi dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil.
Untuk menghindari risiko kesehatan di atas Anda perlu menaikkan berat badan dengan cara yang sehat. Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care bila Anda ingin memiliki berat badan normal agar terhindar dari risiko kesehatan negatif. Konsultasi bisa dilakukan dengan mengunduh aplikasi di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma